www.warnariau.com
Teror Harimau di Inhil, Tim Terpadu Bentuk Posko Siaga Dilengkapi Sniper
Kamis, 15/03/2018 - 10:11:23 WIB



TERKAIT:
   
 

PEKANBARU, WARNARIAU.COM - Tim terpadu mendirikan posko siaga untuk mengatasi teror harimau di Danau Dusun Simpang Kanan, Desa Tanjung Simpang Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Posko tersebut akan dilengkapi sniper atau penembak jitu untuk melumpuhkan hewan dilindungi tersebut.

Tim tersebut sudah mulai bekerja, Kamis (15/3/2018). Tim beranggotakan Polri, TNI, pemerintah daerah, Balai Besat Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA), WWF, pihak perusahaan dan masyarakat.

"Tim terpadu akan ditempatkan pada dua posko siaga, posko Kampung Danau dan posko Eboni. Posko mulai diaktifkan terhitung Kamis ini hingga tujuh hari ke depan," ujar Humas BBKSDA Riau, Dian Indriati.

Pembentukan tim terpadu dan posko siaga itu disepakati dalam pertemuan BBKSDA bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), pemerintah daerah, dan perusahaan di aula Kantor PT THIP di Kecamatan Pelangiran, Rabu sore (14/3/2018).


Upaya ini bertujuan melakukan penangkapan dan evaluasi Harimau Sumatera ke pusat rehabilitasi. "Selain itu, tim berupaya melakukan penenangan terhadap jmasyarat yang berada di lokasi," kata Dian.

BBKSDA juga akan melakukan penambahan alat bius agar hewan buas yang dilindungi itu bisa dievakuasi "Alatnya, diupayakan sampai di lokasi pada hari ini," tambah Dian.

Sementara, menurut Kepala BBKSDA Riau, Suharyono, perilaku harimau tersebut sudah diamati pihaknya bersama WWF sejak tahun 2017. Kegiatan observasi yang didukung oleh Polri dan pihak terkait, termasuk mengamati perilaku khusus hewan yang diduga menjadi tersangka dan dinamai Bonita.

Perilaku Bonita sudah menyimpang, berbeda dengan perilaku harimau pada umumnya. Saat ini proses evakuasi sudah masuk pada tahap ketiga, di mana tahap pertama dengan box trap dan umpan.

Tahap kedua ditambah dengan obat bius sedangkan pada tahap ketiga dilengkapi dengan peluru tajam untuk melumpuhkan. Untuk itu, diminta bantuan sniper dari Polri dan TNI.

Kapolres Inhil, AKBP Christian Roni Putra SIK, menyebutkan, konflik harimau di Kecamatan Pelanggran mengakibatkan satu orang warga terluka dan dua orang meninggal dunia, yakni Jumiati dan Yusri Efendi.

Pasca kejadian itu, masyarakat menjadi resah dan ketakutan untuk beraktivitas seperti biasanya. Dengan pembentukan posko, diharapkan masyarakat merasa lebih aman.

"Dengan pembentukan pos siaga masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti biasanya. Harimau juga terselamatkan serta dievakuasi ke habitatnya," tutur Christian.(cakaplah)



 
Berita Lainnya :
  • Teror Harimau di Inhil, Tim Terpadu Bentuk Posko Siaga Dilengkapi Sniper
  •  
    Komentar Anda :

     
    BERITA TERPOPULER
    1 Target PKS Kampar 2024: Menang Pileg, Kuasai Parlemen, Tamaruddin Bupati
    2 Empat Bupati dan Walikota Pekanbaru Tak Terlihat di Rakor Karhutla Riau
    3 Gubri Open House Idul Fitri hingga Tiga Hari, Seluruh Warga Diundang
    4 Catat! ASN Pemprov Riau harus Masuk Kerja Tanggal 10 Juni Siap-siap Disanksi
    5 Inilah Deretan Acara Pelantikan Gubernur dan Wagub Riau Besok Mulai di Jakarta hingga Pekanbaru
    6 ASN Pemprov Riau Wajib Masuk 10 Juni, yang Tambah Libur Dikenakan Sanksi
    7 Gubri Lepas 700 Santri ke Pesantren Al Fatah Magetan
    8 Aduh! Program Walikota Pekanbaru di Nilai Gagal
    9 Hore! Mulai 1 April Pengurusan e-KTP Bisa Dilakukan Diluar Domisili
    10 Panglima TNI: Kalau Mau Pakai Jilbab Pindah ke Aceh
    Follow:
    Pemprov Riau | Pemko Pekanbaru | Pemkab Siak | Pemkab Inhu | Pemkab Rohil | Pemkab Kampar
    Redaksi Disclaimer Pedoman Media Siber Tentang Kami Info Iklan
    © 2016 Warna Riau | Inspirasi Baru Berita Riau, All Rights Reserved