JAKARTA,WARNARIAU.COM - Kabar Walikota Pekanbaru Firdaus maju dalam pertarungan Pilgubri 2018 bukan bentuk dari ambisi ataupun haus kekuasaan. Pencalonan Firdaus untuk merebutkan kursi Riau 1 harus dilihat secara terbuka dan pikiran jernih. Apa lagi digiring ranah primordial.

Majunya walikota Pekanbaru dua periode itu adalah untuk menjawab pertanyaan dan keinginan masyarakat yang menginginkan pemimpin yang mampu menyatukan dari berbagai golongan demi menciptakan provinsi Riau lebih baik.

Hal ini dikemukakan oleh salah satu tokoh muda Riau di Jakarta, Azrizal Nasri. Ia menegaskan keinginan Firdaus bukan karena ego primordial (kedaerahan).

"Majunya Firdaus jangan digiring kepada isu primordial dan isu kedaearahan ini murni untuk kepentingan rakyat. Pontensi suara yang akan didapat oleh Firdaus diharapkan dapat didukung oleh semua kabupaten, karena selama dia menjabat walikota Pekanbaru, dia tidak hanya dekat dengan rakyat Pekanbaru saja tetapi dengan dengan semua masyarakat se Riau," kata Azrizal di Jakarta, Jumat (08/09/2017).

Dia menilai, pencalonan Firdaus untuk memimpin jalannya pemerintahan Provinsi Riau untuk lima tahun kedepan adalah sosok yang tepat dan telah membuktikan kinerjanya di Kota Pekanbaru. Meski katanya masih terdapat beberapa kekurangan dan ketidakpuasan masyarakat.

"Jangan karena segelintir orang yang tidak puas dengan kinerja Firdaus alat untuk membungkam keinginan masyarakat yang menginginkan Firdaus jadi gubernur. Ini yang tidak boleh," cetus Ketua DPP IMM 2014-2016 itu.

Apa lagi katanya, sangat disayangkan apa bila lawan politik bermain diranah kedaerahan yang dikhawatirkan bisa mempecahbelah masyarakat Riau yang selama ini terkabul dengan kedamaian dan kesantunan.

"Jika isu (kedaerahan-red) ini digiring terus. Bukan Firdaus yang dirugikan, bisa jadi calon lain juga berdampak," ulasnya. "Jadi tidak benar Firdaus maju sebagai Gubri karena ego primordial, tetapi bentuk pengabdian dan perhatian dia membawa Riau ke lebih baik," pungkasnya. *** (nai)