www.warnariau.com
Penyakit Otak Misterius Serang Kanada, Pasien Hilang Ingatan
Kamis, 01/04/2021 - 09:25:29 WIB



TERKAIT:
   
 

JAKARTA, WARNARIAU.COM  -- Lebih dari 40 orang di Kanada dilaporkan mengidap penyakit otak misterius dengan gejala hilang ingatan, halusinasi dan atrofi otot atau kejang.

Menurut laporan The Guardian, para pejabat memberi tahu dokter di provinsi New Brunswick bulan ini bahwa pihaknya tengah memantau 43 kasus penyakit saraf yang tidak diketahui penyebabnya.

Kasus pertama diidentifikasi pada tahun 2015. Lalu pada 2019 ada 11 kasus, dan 24 kasus pada tahun 2020. Berdasarkan laporan media, peneliti percaya lima orang telah meninggal karena penyakit itu.

Pada tahun 2021, sejauh ini sudah ada enam kasus.

Warga pertama kali mengetahui penyelidikan minggu lalu, setelah memo bocor dari badan kesehatan masyarakat setempat.

"Kami bekerja sama dengan berbagai kelompok dan pakar nasional; Namun, tidak ada penyebab jelas yang diidentifikasi saat ini, " tulis memo itu.

Badan kesehatan masyarakat setempat juga meminta dokter mewaspadai gejala yang mirip dengan penyakit Creutzfeldt-Jakob (CJD), penyakit otak fatal yang disebabkan oleh protein yang salah bentuk dikenal sebagai prion.

"Kami tidak memiliki bukti yang menunjukkan bahwa ini adalah penyakit prion," kata ahli saraf yang memimpin investigasi New Brunswick, Alier Marrero.

Beberapa gejala termasuk kehilangan memori, masalah penglihatan, dan gerakan abnormal memicu peringatan jaringan pengawasan CJD Kanada.

Ia menambahkan pasien awalnya hanya mengeluh nyeri, kejang dan perubahan perilaku. Gejala itu juga dapat didiagnosis sebagai kecemasan atau depresi.

Namun selama 18 hingga 36 bulan pasien mulai mengalami penurunan kognitif, pengecilan otot, air liur dan gigi bergemelutuk.

Beberapa di antaranya mengalami halusinasi menakutkan termasuk perasaan serangga merayap di kulit mereka.

Melansir CBC News, selain CJD, gejala itu juga mirip dengan beberapa variannya, seperti penyakit sapi gila, atau bovine spongiform encephalopathy.

Untuk mengesampingkan kemungkinan penyebab lain seperti demensia, penyakit neurodegeneratif, gangguan autoimun, dan kemungkinan infeksi, tim Marrero melakukan studi ekstensif tentang riwayat pasien.

Tim juga melakukan serta serangkaian tes termasuk pemindaian otak, tes metabolik dan toksikologi, dan keran tulang belakang.

"Kami belum pernah melihat selama lebih dari 20 tahun terakhir sekelompok penyakit neurologis yang tahan diagnosis seperti ini," tutur Kepala Pengawasan CJD Kanada, Michael Coulthart.

Mayoritas kasus telah dikaitkan dengan semenanjung Acadian, wilayah berpenduduk minim di bagian timur laut New Brunswick, yang memiliki populasi kurang dari 800.000 jiwa.

Seorang peneliti di University of Alberta, Valerie Sim, mengatakan para ahli tidak benar-benar tahu apakah pasien memiliki sindrom tertentu.

"Kami melihat sindrom neurologis yang aneh dari waktu ke waktu. Terkadang kita mengetahuinya. Terkadang kami tidak melakukannya."(CNN Indonesia)



 
Berita Lainnya :
  • Penyakit Otak Misterius Serang Kanada, Pasien Hilang Ingatan
  •  
    Komentar Anda :

     
    BERITA TERPOPULER
    1 Target PKS Kampar 2024: Menang Pileg, Kuasai Parlemen, Tamaruddin Bupati
    2 Empat Bupati dan Walikota Pekanbaru Tak Terlihat di Rakor Karhutla Riau
    3 Gubri Open House Idul Fitri hingga Tiga Hari, Seluruh Warga Diundang
    4 Catat! ASN Pemprov Riau harus Masuk Kerja Tanggal 10 Juni Siap-siap Disanksi
    5 Inilah Deretan Acara Pelantikan Gubernur dan Wagub Riau Besok Mulai di Jakarta hingga Pekanbaru
    6 ASN Pemprov Riau Wajib Masuk 10 Juni, yang Tambah Libur Dikenakan Sanksi
    7 Gubri Lepas 700 Santri ke Pesantren Al Fatah Magetan
    8 Aduh! Program Walikota Pekanbaru di Nilai Gagal
    9 Hore! Mulai 1 April Pengurusan e-KTP Bisa Dilakukan Diluar Domisili
    10 Panglima TNI: Kalau Mau Pakai Jilbab Pindah ke Aceh
    Follow:
    Pemprov Riau | Pemko Pekanbaru | Pemkab Siak | Pemkab Inhu | Pemkab Rohil | Pemkab Kampar
    Redaksi Disclaimer Pedoman Media Siber Tentang Kami Info Iklan
    © 2016 Warna Riau | Inspirasi Baru Berita Riau, All Rights Reserved