PEKANBARU, WARNARIAU.COM - Hingga November 2017 ini, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Riau mencatat realisasi pendapatan pajak mencapai Rp12,1 triliun atau setara 72,67 persen dari target.

Optimalisasi penerimaan pajak terus dilakukan agar sesuai dengan target yang sudah ditetapkan.

"Pajak Riau hingga November 2017 tumbuh 10,16 persen dibandingkan dengan tahun lalu di bulan yang sama, " kata Kepala Kantor Wilayah DJP Riau dan Kepulauan Riau Jatnika di Pekanbaru, seperti dikutip dari Antara, Senin (27/11/17).

Jatnika menjelaskan dari semua komponen pembentuk penghitungan pajak di Riau yakni Pajak Penghasilan (PPh) nonmigas, Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) mengalami pertumbuhan positif. Sisanya pajak lainnya dan PPh Migas justru mengalami kontraksi atau tumbuh negatif.

"Memang capaian pajak Riau masih jauh baru 72,67 persen. Beda tipis dengan nilai pajak sebelum dimasukkan PPh Migas yakni 72,65 persen," ujar Jatnika.

Ia menerangkan tidak tercapainya target tahun ini sama seperti di tingkat nasional, selain juga erat kaitannya dengan menurunnya pertumbuhan ekonomi dan lesunya daya beli di masyarakat Riau. "Di nasional juga belum mencapai target, karena memang targetnya yang terlalu tinggi," tuturnya.

Jatnika merinci pihaknya diawal tahun sudah menetapkan besaran target penerimaan pajak untuk 2017 sebesar Rp16,7 triliun. Namun sejauh ini baru tercapai Rp12,1 triliun. Penetapan nilai ini didasarkan atas capaian realisasi di 2016 yang hanya Rp11,05 triliun.

"Target tahun ini meningkat dibandingkan dengan tahun lalu dengan realisasi penerima pajaknya mencapai Rp11,05 triliun," pungkasnya.