Raja Salman Lantik Deputi Wanita untuk Jabatan Senior di Arab Saudi
Selasa, 27/02/2018 - 07:53:50 WIB
DUBAI, WARNARIAU.COM - Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al-Saud melakukan reshuffle sejumlah posisi di militer dan deputi kementerian. Satu di antaranya adalah seorang wanita yang menempati kedudukan senior.
Dilansir Reuters, Selasa (27/2/2018), Raja Salman disebut melakukan perubahan cukup besar dengan memasukkan nama-nama muda di pos strategis ekonomi dan keamanan. Berdasarkan dekrit istana yang dipublikasikan ke media pemerintah, salah satunya dengan diangkatnya Letnan Satu Jenderal Fayyad bin Hamed al-Ruwayli sebagai Kepala Staf.
Dia menggantikan Kepala Staf sebelumnya yang telah pensiun. Penggantian ini diikuti oleh pelantikan kepala baru di bagian pertahanan udara dan darat. Pelantikan dilakukan King Salman pada Senin (26/2).
Beberapa perombakan yang dilakukan King Salman seperti deputi baru di kementerian terkait ekonomi dan keamanan serta pengangkatan sejumlah wali kota baru, termasuk Tamadur bint Youssef al-Rama sebagai Deputi di Kementerian Buruh. Ini merupakan sebuah jabatan senior yang langka untuk seorang wanita di kerajaan yang sangat konservatif.
Dekrit itu juga mencakup pengangkatan 3 deputi gubernur dari kalangan keturunan Pangeran Ahmed, Talal, dan Muqrin. Mereka merupakan saudara Raja Salman yang--mungkin sempat merasa--dikesampingkan sejak Raja Salman naik tahta pada 2015, karena keputusan-keputusan baru yang kerap diambil.
Gubernur Provinsi Asir yang baru, Pangeran Turki bin Talal adalah saudara dari miliarder Alwaleed bin Talal. Diketahui, Alwaleed sebelumnya sempat ditahan oleh KPK Arab Saudi sejak November akhir tahun lalu hingga Januari 2018 terkait operasi antikorupsi.
Sejak berusia 32 tahun, Raja Salman yang masih menjadi putera mahkota memang dikenal telah membawa perubahan besar di pemerintahan. Hal ini semakin kentara sejak ayahnya, Raja Abdullah meninggal pada 2015, di mana reformasi besar kemudian dilakukan di sektor ekonomi dan sosial.
Raja Salman memang populer di kalangan anak muda yang mendominasi populasi Arab Saudi. Namun, pendekatan-pendekatannya yang jauh dari kata konvensional cukup membuat gerah beberapa pihak. Termasuk kudeta istana pada musim panas lalu di mana dia mendorong sepupunya untuk menjadi pewaris takhta.
Keputusan lainnya nampak dari dibukanya lowongan di beberapa pos militer, pertama kalinya untuk wanita. Sejak tahun lalu juga, kerajaan Saudi membuka lebih banyak lowongan pekerjaan untuk kaum wanita, demi meningkatkan kontribusi ekonomi mereka.
Awal bulan ini, kantor Jaksa Publik menyatakan untuk pertama kalinya akan mulai mempekerjakan wanita sebagai tenaga penyidik. Hal serupa juga diumumkan oleh kantor penerbitan paspor dan Kementerian Kehakiman Saudi. (detik)
Komentar Anda :