Ternyata Dampak Bencana Psikososial Memiliki Dua Jenis Pemicu
Senin, 10/10/2016 - 19:14:48 WIB
|
ilustrasi.net
|
JAKARTA, WARNARIAU.COM - Siapapun bisa terpapar stres jika ada sebuah pemicunya. Mereka yang terpapar krisis cenderung mengalami gangguan depresi dan anxietas, penyalahgunaan NAPZA, distress psikologis, hingga gangguan fungsi sosial.
Namun, ketahuilah dampak dari bencana (stressor) psikososial memiliki dua jenis pemicu. Menurut Dr dr Nurmiati Amir, SpKJ (K), Psikiater dan Ketua Majelis Pengembangan Pelayanan Keprofesian Psikiatri menyebutkan terdapat 2 bentuk stressor yang dialami oleh manusia.
"Kita mengenal dua bentuk stressor. Stressor dependen atau usual stressor, yang biasa kita temukan. Misalnya, kematian pasangan, terjerat hukum, perceraian. Kita sebut dengan usual stressor," ujar wanita yang biasa disapa akrab dr Eti dalam diskusi media bertajuk "Cegah Gangguan Jiwa Akibat Bencana Psikososial" di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (10/10/2016).
Biasanya seseorang yang terkena usual stressor mengalami gangguan penyesuaian. Ia bisa mengalami depresi karena maladaptasi terhadap stressor itu. Hal ini bersifat individual.
"Adapun stressor independen atau katastropik. Misalnya, bencana alam, pemerkosaan, peperangan. Ini orang yang terkena bencana alam seperti tsunami, tidak ada yang sifatnya individual," tambah dr Eti.
Orang-orang yang terkena dampak dari tsunami akan merasa bahwa ini suatu tekanan yang berat, dr Evi menjelaskan. Biasanya, yang sering terjadi adalah gangguan stres akut atau post traumatic stres disorder.
"Bencana psikososial itu masuk ke memori kita tanpa bisa kita tolak. Teringat lagi, teringat lagi, teringat lagi hal yang menakutkan itu. Terus menerus menghindari dari pembicaraan yang terkait dengan bencana. Kadang-kadang menyalahkan diri sendiri," tukas dr Eti.
Orang-orang yang terpapar stressor katastropik, membutuhkan penanganan yang komprehensif dan terapi dari petugas medis, salah satunya peran psikiater sangat dibutuhkan. Sehingga meminimalkan gangguan lanjutan seperti gangguan stres pasca trauma.
source : okezone.com
Komentar Anda :