Defisit Membengkak, BPJS Wacanakan tak Biayai Sejumlah Penyakit
Minggu, 26/11/2017 - 15:02:23 WIB
JAKARTA, WARNARIAU.COM -- Dalam rapat dengar pendapat terakhir antara komisi IX dengan Direksi dan Dewas BPJS Kesehatan, salah satu isu yang paling banyak disoroti adalah persoalan defisit yang melilit BPJS. Menanggapi usulan itu, Wakil ketua komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay meminta agar BPJS Kesehatan membuat simulasi pembiayaan dengan sistem cost sharing seperti itu.
Sebab menurut saleh kebijakan seperti itu tetap akan berimplikasi bagi aspek lain, termasuk kepesertaan dan pelayanan. Bisa jadi, dengan kebijakan itu orang mampu justru pindah ke asuransi swasta. Kalaupun tetap di BPJS, tentu mereka menginginkan agar mendapatkan pelayanan yang berkualitas dan lebih baik.
Karena itu, kami mengusulkan agar BPJS membuat simulasi pembiayaan dengan sistem cost sharing ini," ujar Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) dalam keterangan tertulisnya, Ahad (26/11).
Lanjut Saleh, dalam simulasi tersebut, harus dijabarkan berapa sebetulnya nilai penghematan yang didapat? Berapa persen bisa menutupi defisit? Kemudian juga dijelaskab bagaimana cara yang akan ditempuh agar masyarakat yang mampu tetap mau menjadi peserta BPJS? "Bagaimana cara BPJS kesehatan meningkatkan pelayanan bagi mereka yang membayar lebih ini, dan lain-lain? terangnya.
Lanjut Saleh, komisi IX DPR RI tentu tidak mau jika skema baru ini diterapkan tetapi tidak memiliki dampak. Bagaimanpun harus diakui bahwa BPJS kesehatan sangat dibutuhkan oleh masyarakat, terutama dari kalangan kurang mampu. Karena itu, harus dipastikan bahwa BPJS tetap bisa beroperasi sebagaimana harapan semua pihak.
Saleh menjelaskan, menurut keterangan BPJS kesehatan dalam pertemuan terakhirnya. salah satu faktor yang menyebabkan defisit adalah membengkaknya biaya pengobatan bagi peserta yang menderita penyakit katastropik.(republika)
Komentar Anda :