Pelajaran Yang Diambil Iran Dari Sanksi Rudal AS
Sabtu, 16/04/2016 - 01:52:37 WIB
 |
Atase militer Iran Shahriar Dasin (kiri) dan Humas Kedubes Iran Ali Pahlevani. (Foto: Silviana Dharma/Okezone)
|
JAKARTA,WARNARIAU.COM - Perang delapan tahun yang dipaksakan negara-negara barat, terutama Amerika Serikat kepada Iran, diakui Atase Militer dan Pertahanan Tentara Nasional Republik Islam Iran Shahriar Dasin memberi banyak pelajaran berharga.
"Masa-masa itu kami sebut sebagai masa menyendiri. Dari situ kami belajar, bahwa kami harus mampu berdiri di atas kaki sendiri dan harus selalu siap. Memperhitungkan kemampuan pertahanan sendiri, mulai dari persenjataan, ilmuwan dan teknisi yang kami punya," ungkapnya usai menghadiri Peringatan Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Republik Islam Iran di Hotel Borobudur pada Sabtu (16/04/2016).
Selama tahun-tahun penyendirian itu, Iran juga didera dengan sanksi rudal melalui resolusi PBB yang membuat negara ini terasingkan dari dunia internasional. Tidak ada perdagangan yang boleh masuk maupun keluar dari Negeri Para Mullah, semuanya diawasi dengan ketat. Meski beberapa kali Iran juga tetap membandel dengan mengembangkan senjatanya di dalam negeri.
"Kami boleh saja disanksi, tetapi kami pakai itu untuk meningkatkan SDM kami. Itulah kekuatan utama Tentara Republik Islam Iran. Kami ingin buktikan bahwa apa yang ingin kami lakukan bisa didapatkan," tambah dia.
Setelah sanksi rudal Iran dicabut, pertahanan pun beralih kepada pemeliharaan alutsista dan mengerahkan semua daya yang dimiliki. Bermodalkan kelengkapan peralatan dan persenjataan yang modern buatan para ahli dan ilmuwan lokal, Tentara Nasional Republik Islam Iran optimis dapat melindungi keutuhan wilayahnya.
Meski begitu, negeri yang berpenduduk mayoritas Syiah ini tidak memungkiri bahwa negaranya juga membutuhkan bantuan negara lain. Oleh karena itulah, kebijakan di Iran kini mengizinkan pembelian senjata dari negara lain, demi memenuhi kebutuhan pertahanan dalam negerinya.
editor : HD
source : okezone.com
Komentar Anda :
