PEKANBARU, WARNARIAU.COM - Dewan Pendidikan Provinsi Riau (DPPR) melakukan pertemuan dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) provinsi Riau, Senin (26/03/2018). Mereka membahas terkait profesionalisme guru.

Ketua PGRI Riau, Syahril, mengatakan bahwa PGRI menyiapkan konsep untuk penyelesaian permasalahan di bidang pendidikan di Riau untuk diusulkan kepada pihak yang berwenang.

"Terkait masalah guru, dimana guru itu ada kompetensi yang senantiasa diasah sesuai dengan keperluan di lapangan. Untuk itu harus ada yang membinanya, sebuah lembaga yang memang mengkondisikan seperti apa guru yang diharapkan. Kemudian tentang kenaikan pangkat guru, dan kenyamanan guru dalam mengajar," kata Syahril kepada wartawan usai acara.

Syahril mengatakan, jika tiga hal tersebut terealisasi tentunya guru akan lebih fokus mengejar kualitas guru tersebut.

Di sisi lain, Ketua DPPR, Zulkarnaen Noerdin mengatakan sesuai dengan fungsi dewan pendidikan, yang mempunyai hak untuk mengevaluasi tentang pendidikan dan memberi pertimbangan kepada gubernur.

"Jadi kita melakukan pertemuan ini karena PGRI merupakan organisasi profesi yang menaungi tentang guru di Riau, Nah salah satu evaluasi kita selama ini adalah tentang kualitas guru," katanya.

Ia menambahkan, pada Ujian Kompetensi Guru (UKG), Riau masih diangka 51,58 sementara di tingkat nasional sudah 54, berarti dibawah nasional.

"Karena itu kita prihatin. Jalan keluarnya kita minta masukan masukan dari PGRI," iujarnya.

DPPR, sebutnya, telah melakukan evaluasi dengan turun ke lapangan tentang sistem manajemen di sekolah. Menurutnya sistem manajemen di sekolah sangat ditentukan oleh kepala sekolah.

"Dewan pendidikan sudah lama mengusulkan dengan dinas pendidikan agar ada semacam kontrak kepala sekolah dengan dinas pendidikan. Kontrak itu penting. Misalnya mereka membuat kontrak jika satu tahun dua tahun tak mampu melakukan ke arah lebih baik pada sekolah, mereka akan ada konsekwensinya. Itu yang kita usulkan," kata Zulkarnaen.(cakaplah)