PEKANBARU  - Soal kebersihan di Kota Pekanbaru, Penjabat Walikota Risnandar Mahiwa menyebut bahwa itu adalah kegiatan rutinitas dari pemerintah.

Menurutnya, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru tidak melakukan pembiaran terhadap sampah. Pemerintah telah membuat standar operasional pelayanan (SOP) yang sudah disosialisasikan kepada masyarakat.

"Sebenarnya ini adalah kegiatan rutin yang kita dudukkan. Jangan sampai multi tafsir, jangan sampai dianggap bahwa pemerintah melakukan pembiaran terkait dengan kebersihan. Padahal sudah ada SOP yang sudah kita sosialisasikan kepada masyarakat, " ujar Risnandar, Minggu (26/5/2024).

Dikatakannya, Pemko Pekanbaru sudah menetapkan jam-jam dan tempat tertentu yang seharusnya masyarakat membuang sampah. Namun hal ini terjadi miskomunikasi sehingga terjadi penumpukan sampah.

"Tentunya, kami sebagai pemerintah diberikan kewenangan, yakni kewenangan melayani dan tentu kita memerlukan proses-proses perbaikan dalam hal pelayanan khususnya kebersihan," ungkapnya.

Untuk itu, pihaknya bersama seluruh camat dan lurah sudah berkomitmen serta Forkopimda untuk sama-sama membenahi persoalan tersebut.

"Kita tidak bisa bekerja sendiri, teman-teman dan dukungan masyarakat dan media untuk menyosialisasikan kepada masyarakat kesadaran. Jangan selalu menganggap bahwa pemerintah tidak bekerja," pungkasnya.

Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru, mengajak semua pihak untuk mematuhi jam buang sampah yang telah ditetapkan untuk menghindari timbunan sampah.

Plt Kepala DLHK Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut mengatakan permasalahan sampah di Kota Pekanbaru membutuhkan peran semua masyarakat Kota Pekanbaru. Apalagi terkait jam buang sampah yang harusnya disiplin diikuti masyarakat.

"Karena masalah sampah ini butuh peran serta kita semua. Mari sama-sama kita patuhi jam buang yang sudah ditetapkan," ujar Ingot.

Menurutnya, sampah yang dibuang tidak sesuai waktu dan tempat yang ditentukan akan berdampak terhadap durasi angkut.(clc)