BENGKALIS, WARNARIAU.COM - Terkait banyaknya fasilitas Pengolahan Air Minum Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) yang sudah dibangun di desa, namun banyak yang tidak aktif atau tidak bermanfaat secara optimal untuk lingkungan sekitar, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bengkalis akan 'diselidiki' atau mencari penyebab kondisi itu.

Kemudian, PUPR juga akan melakukan koordinasi teknis dengan pihak desa penerima PAMSIMAS yang tidak aktif.

Demikian disampaikan Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Kabupaten Bengkalis, Zulpan kepada sejumlah wartawan belum lama ini.

"Terkait adanya masalah PAMSIMAS yang tidak aktif, kita akan menggelar rapat teknis dengan pihak desa penerima, untuk mengetahui permasalahannya menyebabkan fasilitas ini tidak aktif," ungkapnya.

Menurut Zulpan, keberadaan PAMSIMAS di desa juga ada peran desa dan masyarakat setempat seperti iuran penggunaan air dari fasilitas ini. Tujuan keberadaan PAMSIMAS untuk mengurangi dampak kemarau apabila terjadi kekurangan akan air bersih.

"Nah tujuan dari iuran masyarakat itu untuk keperluan operasional seperti membayar listrik dan iurannya itu juga tergantung dari kesepakatan di desa," katanya lagi.

Sampai saat ini PUPR, menurut Zulpan masih melakukan inventarisir berapa jumlah unit PAMSIMAS yang tidak aktif atau berfungsi sebagaimanamestinya.

"Melalui koordinator kabupaten, kita sedang melakukan inventarisir apakah aktif atau tidak. Insyaa Allah, Desember nanti sudah tuntas semua. Terhadap keberadaan fasilitas ini, juga menjadi perhatian khusus pak bupati dan ini juga masuk dalam program nasional," imbuhnya.

Seperti pantauan di lapangan, terlihat PAMSIMAS terletak di Jalan Poros Lebai Wahid, Desa Bantan Tua, sudah dibangun beberapa tahun lalu tampak tidak difungsikan bahkan sudah mengalami kerusakan parah di bagian atap. Kemudian, fasilitas PAMSIMAS yang berada persis di Kantor Desa Pasiran juga tampak kurang bermanfaat, bahkan sudah digelontorkan uang tidak sedikit untuk membangun jaringan pipa distribusi air ke warga setempat.(rtc)