www.warnariau.com
Guru Terobos Banjir Rob Demi Menuju Sekolah
Kamis, 07/12/2017 - 06:52:11 WIB



TERKAIT:
   
 

SELATPANJANG, WARNARIAU.COM - Para guru di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 10 Lukun, Desa Batin Suir yang berada jauh di pinggir kota punya semangat juang untuk mengajar siswa di tempat terisolir meskipun di tengah keterbatasan.

Jarum jam menunjukkan angka 6:00 WIB, embun masih tampak menetes di rerimbunan pepohonan yang ada di tepian Sungai Suir, Kepulauan Meranti.

Para pahlawan tanpa tanda jasa ini sudah akan bersiap siap menuju bantaran sungai.

Di pinggir sungai sudah ada kepala sekolah yang tampak sudah menunggu di perahu mungil miliknya.Kapal kecil ini akan menyusuri sungai menuju sekolah memerlukan waktu sekitar 1,5 jam. Perahu itu dibeli dengan menggunakan uang pribadinya seharga Rp8 juta, selama mengabdi sudah lima perahu dia gunakan.

Naik perahu ini menjadi kegiatan yang akrab bagi mereka. Bahkan perahu ini satu-satunya alat transportasi untuk menuju dan pulang sekolah. Hingga kini belum ada akses jalan darat untuk menuju sekolah mereka.

Setelah mengarungi sungai Suir yang panjang, perahu kecil yang dikemudikan oleh kepala sekolah itu sendiri kembali menyusuri anak sungai yang bernama Batang Buah, hambatan tidak sampai disitu, terkadang mereka harus menunggu air permukaan sungai naik, karena jika tidak perahu mereka akan kandas karena dangkalnya dasar sungai.

"Kalau perahu ini rusak, kami bersama para guru dipastikan tidak bisa pergi mengajar, karena ini merupakan satu satunya transportasi menuju kesana," kata Kepala SDN 10 Lukun, Suardi.

Hambatan perjalanan menuju sekolah tempat mendidik anak anak suku Akit itu tidak sampai disitu, setelah menyusuri sungai yang ditempuh selama 1,5 jam perjalanan panjang sejauh 20 KM panjangnya membelah hutan mangrove sudah menanti dengan kondisi jalan berlumpur yang membenamkan hingga diatas mata kaki.

Agar bisa melewati jalan tersebut, mereka juga harus melepas sepatu dan menyisingkan celana mereka hingga ke lutut.Tidak hanya berlumpur, jika pasang laut (Rob) masuk, mereka juga terpaksa mengarungi air laut hingga ke batas lutut, tak jarang mereka sering tergelincir.

Salah seorang guru yang mengabdi, Lismayani mengatakan yang membuat dirinya bertahan memberikan pendidikan bagi anak anak pedalaman disana agar anak disana bisa mengecap pendidikan.

"Yang membuat saya bertahan, saya kasihan dengan anak anak disana, walaupun penat, tapi mereka lah penghibur bagi saya, lagi pun hanya ada satu sekolah disana, penat dan letih pun saya lalui, hingga dua kali mengalami keguguran," kata Lismayani. (halloriau)



 
Berita Lainnya :
  • Guru Terobos Banjir Rob Demi Menuju Sekolah
  •  
    Komentar Anda :

     
    BERITA TERPOPULER
    1 Target PKS Kampar 2024: Menang Pileg, Kuasai Parlemen, Tamaruddin Bupati
    2 Empat Bupati dan Walikota Pekanbaru Tak Terlihat di Rakor Karhutla Riau
    3 Gubri Open House Idul Fitri hingga Tiga Hari, Seluruh Warga Diundang
    4 Catat! ASN Pemprov Riau harus Masuk Kerja Tanggal 10 Juni Siap-siap Disanksi
    5 Inilah Deretan Acara Pelantikan Gubernur dan Wagub Riau Besok Mulai di Jakarta hingga Pekanbaru
    6 ASN Pemprov Riau Wajib Masuk 10 Juni, yang Tambah Libur Dikenakan Sanksi
    7 Gubri Lepas 700 Santri ke Pesantren Al Fatah Magetan
    8 Aduh! Program Walikota Pekanbaru di Nilai Gagal
    9 Hore! Mulai 1 April Pengurusan e-KTP Bisa Dilakukan Diluar Domisili
    10 Panglima TNI: Kalau Mau Pakai Jilbab Pindah ke Aceh
    Follow:
    Pemprov Riau | Pemko Pekanbaru | Pemkab Siak | Pemkab Inhu | Pemkab Rohil | Pemkab Kampar
    Redaksi Disclaimer Pedoman Media Siber Tentang Kami Info Iklan
    © 2016 Warna Riau | Inspirasi Baru Berita Riau, All Rights Reserved