INHU, WARNARIAU.COM - Wakil Bupati Inhu H Khairizal, SE, MSi mengahadiri acara Pencanangan Pembangunan Pabrik Hilirisasi Batubara menjadi Dimethyl Ether (DME) di tambang Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu, Kamis (7/2/2019).

Hadir dalam acara tersebut, Sekretaris Daerah Provinsi Riau Ahmad Hijazi, Komisaris Utama PT Bukit Asam Tbk yang diwakili Robert Heri, Direktur Utama Pertamina Persero yang diwakili Heru Setiawan, Direktur Utama Air Product Triwidio Pramono, Direktur Utama PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) Budi Gunadi Sadikin, Anggota DPRD Provinsi Riau, Forkopimda, camat dan kepala desa, serta seluruh tamu undangan.

Dirut Bukit Asam Arviyan Arifin mengatakan keberadaan pabrik hilirisasi batu bara jadi DME ini sangat penting dan strategis untuk mewujudkan ketahanan energi nasional dan kesejahteraan masyarakat.

Wabup Inhu juga menyambut baik kerjasama dan mengharapkan agar realisasi berdirinya hilirisasi batubara ini segera terwujud. Proyek PTBA bisa memberi dampak ekonomi bagi masyarakat atas terciptanya lapangan pekerjaan yang akan menyerap tenaga kerja khususnya masyarakat Inhu.

"Terima kasih Bukit Asam dan Pertamina yang sudah turut aktif mewujudkan hilirisasi batubara ini. Pemerintah Kabupaten Inhu akan terus mendukung atas pencanangan industri hilirisasi batubara ini," kata Wabub.

Pencanangan ditandai penekanan tombol oleh Arviyan Arifin, Sekretaris Daerah Provinsi Riau Ahmad Hijazi, Wakil Bupati Indragiri Hulu Khairizal, Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina Heru Setiawan, Direktur Utama PT Air Products Indonesia Triwidio Pramono dan Direktur Utama PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) Budi Gunadi Sadikin.

Dikatakan Arviyan, melalui penandantanganan ini, ketiga belah pihak sepakat bekerja sama dalam gasifikasi batu bara untuk mengubah batu bara berkalori rendah menjadi produk akhir yang memiliki nilai tambah.

"Rencananya, usaha hilirisasi batubara di mulut tambang batubara Peranap ini memiliki kapasitas 1,4 juta ton DME per tahun dengan kebutuhan batubara sebesar 9,2 juta ton per tahun," ujar Arviyan.halloriau)