Kembali Dilanda Banjir, Petani Padi Kuansing Khawatir Gagal Panen lagi
Rabu, 22/01/2020 - 13:23:35 WIB
TELUKKUANTAN, WARNARIAU.COM - Banjir kembali melanda Kuansing, akibat diguyur hujan lebat tiga hari berturut-turut. Atas kondisi ini petani di Kuansing, kembali terancam gagal panen.
Banjir ini sudah melanda sejak Selasa malam, luapan air tidak hanya menggenangi areal persawahan, namun juga telah mengaliri pemukiman penduduk serta ruas jalan.
Hampir seluruh wilayah di sepanjang aliran Sungai Kuantan terendam banjir, seperti di Desa Simandolak, Kecamatan Benai, areal persawahan sudah tenggelam akibat luapan air.
"Ya sudah terandam, terutama areal persawahan, disini lebih cepat naik akibat endapan air. Jika banjir bertahan lama padi petani bisa fuso atau mati," ujar Epi, warga Simandolak, Rabu (22/1/2020) di Telukkuantan.
Hal yang sama juga diungkapkan Saiful, warga Desa Tanjuang Simandolak, Benai, menurutnya, pemukiman warga sudah mulai terendam banjir.
"Hampir semua rumah yang ada di dataran rendah terendam. Apalagi areal persawahan lebih cepat lagi mengalir," ungkap Saiful.
Ia memperkirakan, jika banjir ini berlangsung selama empat atau seminggu, bisa-bisa padi yang siap tanam akan membusuk.
"Tapi kita berharap banjir tidak lama, supaya petani tidak lagi mengalami gagal panen. Seperti banjir sebelumnya yang menyebabkan padi pada mati," kata Saiful.
Tidak hanya di Kecamatan Benai, di bagian Hilir, di Kecamatan Pangean, air juga telah menggenangi lahan persawahan penduduk, seperti Desa Pembatang, dataran ini jauh lebih rendah dibandingkan Kecamatan Benai.
Sehingga air lebih cepat menggenangi pemukiman dan lahan persawahan serta akses jalan yang biasa dilalui masyarakat.
"Air sudah mulai naik lagi, membanjiri pemukiman warga dan sawah yang baru siap tanam," ujar Serpis.
Selain Desa Pembatang, di Kecamatan Pangean ini, Desa Pulau Deras, juga mengalami hal serupa, bahkan di Desa ini air lebih cepat masuk karena datarannya lebih rendah.
Seperti diakui Doris, air sudah memasuki rumahnya sejak Selasa tengah malam, bahkan seluruh kediamannya telah digenangi air.
"Dari tengah malam tadi air sudah masuk menggenangi kediaman saya," akunya.
Untuk diketahui, banjir kali ini sudah ke empat kalinya melanda Kuansing, tiga kali berlangsung diakhir tahun 2019 lalu, kemudian di tahun 2020 ini adalah yang pertama kalinya.(riauterkini)
Komentar Anda :