KUANSING, WARNARIAU.COM - Upacara pembukaan Festival Pacu Jalur Tradisional 2018 di Lapangan Limuno Telukkuantan berlangsung semarak, Rabu (29/8/2018). Festival budaya kebanggaan masyarakat Kuantan Singingi (Kuansing) ini dibuka secara resmi oleh Gubernur Riau Ir H Arsyadjuliandi Rachman MBA, didampingi Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Multikultural Dra Esty Reko Astuti, serta para pejabat dan undangan lainnya.

Wakil Bupati Kuansing Halim selaku Ketua Umum Panitia Pelaksana Pacu Jalur Tradisional 2018 Telukkuantan dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada Ibu Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Multikultural, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman beserta rombongan serta undangan lainnya, termasuk yang datang dari kabupaten tetangga.

Kegiatan Pacu Jalur Tradisonal Tepian Narosa Telukkuantan, kata Halim, masuk dalam Kalender Pariwisata Republik Indonesia. Tradisi leluhur nenek moyang Kabupaten Kuansing yang sudah berumur ratusan tahun ini juga merupakan Pariwisata Budaya terfavorit pada Pesona Indonesia tahun 2017 yang lalu.

Untuk itu masyarakat pantas berbangga atas Budaya Pacu Jalur Kuansing yang sudah mendunia ini.

"Saya selaku Ketua Umum Panitia Pelaksana Pacu Jalur mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh panitia yang telah bekerja mempersiapkan segala sesuatunya untuk pelaksanaan pacu jalur ini dengan sebaik-baiknya," ujarnya.

Halim juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Riau, maupun pihak swasta yang saling bahu membahu demi kesuksesan pelaksanaan pacu jalur ini.

"Alhamdulillah pada hari ini acara Pembukaan Pacu Jalur sesuai jadwal dapat kita laksanakan. Semoga pacu jalur tahun 2018 ini dapat berjalan aman, lancar dan sukses," ujar Halim menambahkan.

Selanjutnya, Datuk Bisai Orang Godang Limo Koto di Tongah Kuansing Edyanus Herman Halim SE MM yang juga menyampaikan kata sambutannya, menyambut baik kedatangan Staf Ahli Menteri Pariwisata RI Bidang Multikultural Dra Esty Reko Astuti di acara pembukaan pacu jalur leluhur nenek moyang Kuantan Singingi.

Ia berharap ke depannya pacu jalur ini akan lebih mendapat perhatian yang maksimal dari Pemerintah Pusat. Sehingga tradisi budaya leluhur ini dapat dilaksanakan lebih meriah lagi untuk tahun-tahun berikutnya.

Pada kesempatan itu juga, Datuk Bisai Edyanus meminta pada pihak swasta dan pemerintah demi melestarikan budaya pacu jalur ini, perlu adanya ketersediaan bahan baku kayu jalur. "Untuk itu dipandang perlu adanya sebuah konsesi lahan hutan masyarakat minimal tiga hektar per-kecamatan," harap Datuk Bisai.

Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi dengan dinobatkannya Tradisi Pacu Jalur sebagai Budaya Masyarakat Kuansing menjadi terfavorit pada Pesona Budaya Indonesia tahun 2017. "Kita berharap ini tetap dapat dilestarikan dengan baik," ucap Gubri.

Bupati Kuansing, Mursini, menyampaikan ucapan selamat datang dan terima kasih kepada Ibu Esty Reko Astuti Staf Ahli Menteri Pariwisata RI atas kehadirannya pada pelaksanaan Even Tradisional Pacu Jalur Kuansing di Tepian Narosa Telukkuantan. Selaku Pemerintah Daerah dan tuan rumah ia menyatakan patut berbangga pada tradisi leluhur nenek moyang Kuansing Pacu Jalur yang telah menjadi Kalender Pariwisata Provinsi Riau serta telah meraih Pariwisata terfavorit pada Pesona Budaya Indonesia tahun 2017.

"Marilah kita pelihara agar even tradisional Pacu Jalur Kuansing ini tetap lestari, dan diharapkan mampu memberikan multi efek terhadap perekonomian masyarakat Kuansing, serta mampu meningkatkan income pendapatan masyarakat dari sektor pariwisata," ulas Bupati Mursini.(cakaplah)