Karmila Dukung Penuh Maksimalkan Anggaran Untuk Tanggulangi Covid-19 Oleh Pemprov
PEKANBARU,WARNARIAU.COM - Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Riau Karmila Sari terus mendukung upaya yang dilakukan Pemprov Riau dalam pemanfaatan anggaran untuk menanggulangi pandemi Covid-19. Dirinya bersama Komisi III DPRD Riau terus mengawasi pemanfaatan anggaran sesuai realisasi yg disampaikan oleh Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).
Salah-satunya yang mendapat apresiasi yakni pemberian intensif bagi tenaga kesehatan (nakes) dengan alokasi anggaran senilai Rp22 mliar pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun ini.
Pemprov Riau menunjukkan perhatiannnya dengan memberikan intensif kepada dokter spesialis paru sebesar Rp15 juta, menyesuaikan insentif yang diberikan oleh Pemerintah Pusat.
"Pemberian insentif bagi nakes dan petugas ambulance ini merupakan bentuk perhatian dan wujud dukungan Pak Gubernur kepada tenaga medis yang telah berjuang memerangi Covid-19," ucap Karmila Sari di Pekanbaru, Rabu.
Tak hanya itu, Pemprov Riau juga menyediakan penginapan di hotel berbintang bagi tenaga medis. Hotel yang disiapkan merupakan Hotel Arya Duta Pekanbaru yang merupakan hotel yang sebagian sahamnya juga milik Pemprov Riau.
"Dari sini kan tampak begitu besarnya perhatian pak Gubernur terhadap spesialis yang bekerja intens memerangi Covid-19," ucap Politisi Golkar itu.
Lebih jauh Karmila menjelaskan, total realokasi anggaran di APBD untuk penanggulangan Covid-19 senilai Rp477 miliar. Pemanfaataan anggaran ini digunakan secara bertahap oleh organisasi perangkat daerah yang menjadi leading sektor penanganan Covid-19.
"Untuk penyaluran anggaran di dinas kesehatan dimanfaatkan secara bertahab. Ada dua jenis kegiatan, pertama pengadaan fasilitas sarana dan prasana kesehatan, senilai Rp42 miliar, pengadaan masker senilai Rp3 miliar. Insentif nakes Rp22 miliar sudah mulai berjalan dan diberikan kepada nakes. Yang kedua alokasi anggaran untuk pelayanan kesehatan yang terdiri dari pengadaan makan dan minum untuk pasien dan nakes, kemudian juga pengadaan obat-obatan. Dengan total anggaran Rp5,6 miliar," ucapnya.
Karmila menjelaskan lebih rinci tantang peruntukan realokasi anggaran Covid-19 di bidang kesehatan diantaranya pengadaan fasilitas dan alat kesehatan diantaranya peralatan laboratorium biomol di Rumah Sakit Umumu Daerah (RSUD) Arifin Achmad. Pengadaan APD (hazmat), masker, hands glove, masker kain, rapid test serta hand sanitizer yang didistribusikan 48 Rumah Sakit rujukan yang ada di kabupaten/kota se Provinsi Riau.
Kemudian, pengadaan tempat tidur untuk RS Madani dan RS rujukan di kabupaten/kota. Pengadaan alat radiologi untuk RS Madani, pengadaan obat-obatan dan BMHP yang didistribusikan Ke kab-Kota
dan ke 48 RS Rujukan, pengadaan peralatan untuk isolasi mandiri, pengadaan tempat isolasi mandiri (PPSDM, Bapelkes, LPMP, Rusunawa dan Hotel). Penambahan PCR untuk kapasitas pemeriksaan Swab.
Kemudian pemberian insentif bagi para nakes dan non Nakes yang melayani pasien COVID-19, penyediaan santunan duka untuk nakes yang wafat saat bertugas melayani pasien Covid-19 dan penyediaan hotel untuk nakes dan non nakes yang melayani pasien Covid-19.
Kemudian bantuan juga bergulir dari pusat dimana ada penambahan enam unit bantuan BNPB. Dimana dua unit untuk RSUD AA, dua unit untuk RSUD Siak yang mengcover pemeriksaan di Kabupaten Siak, Bengkalis dan Meranti, Kemudian dua unit untuk RSUD Dumai untuk mengakomodir pemeriksaan Kota Dumai, Kabupaten Rokan Hilir, Rupat dan Duri.
"Pengawasan pemakaian anggaran harus kita lakukan dalam penanganan Covid-19 ini dimana kekurangannya kita arahkan kepada perbaikan dan memanfaatkan kemampuan daerah yang ada seefektif dan seefisien mungkin," ucapnya pula. (warnariau)
Komentar Anda :